Jumat, 23 Mei 2014

#AkuRapopo

Heyho Anak Muda!
Pastinya pernah dong menyatakan hashtag diatas itu, #AkuRapopo. Entah itu yang udah pacaran 9 tahun terus diputusin karena alesan yang gak jelas #AkuRapopo, atau mungkin udah pedekate selama setahun tapi jadiannya sama orang lain #AkuRapopo, belajar mati-matian tapi nilai ujian stuck diangka depan 5 #AkuRapopo.

Sekarang ini begitu banyak #AkuRapopo dalam kehidupan. Yaa kalau gue terjemahin ke bahasa Indonesia yang baik dan benar juga sesuai EYD sih jadinya “aku tidak apa-apa”, meski didalam hati ini porak poranda, bumi gonjang ganjing dan beribu kesedihan menerjang. Ah, miris sekali kehidupan ini kawan.

Tapi sesungguhnya selain daripada itu, #AkuRapopo yang lebih dipopulerkan oleh Si JuPe tumpeh tumpeh (apakah itu? Ah, mungkin kalian sudah menebaknya) lebih mewarnai kepasrahan dengan nuansa yang positif. Sebagaimanapun kita jatuh dan terluka, kita tidak apa-apa, yakinlah bahwa kita mampu berdiri dan siap menantang dunia kembali.

Bukankah memang seharusnya begitu kawan?
Sebagai anak muda bukankah memang sudah sepantasnya kita bergembira akan semangat yang telah melekat? Janganlah biarkan semangat itu dipudarkan dengan masalah seberat apapun.

Kita seringkali dihadapkan pada sebuah pengajaran. Ketika kita mencoba belajar berjalan, kita akan selalu terjatuh hingga lupa bahwa kita pernah terjatuh. Tapi pada akhirnya semangatlah yang membuktikan bahwa kita bisa berjalan, dan jatuh tidak berarti apa-apa.

Semua pernah berada dalam keadaan pasrah dan menerima semua keadaan yang telah terjadi. Tapi tak urung orang-orang jatuh dalam kepasrahan dan enggan untuk berdiri tegak lagi karena takut, takut bahwa jalan yang akan ditempuh akan berujung kepada sebuah kekecewaan yang luar biasa lagi.

Ingatlah 3 hal ini bila telah pasrah dan enggan untuk berdiri :



Semua hal selalu berawal dari diri sendiri, bagaimanapun bentuk dan rupanya, juga bagaimanapun kejadiannya. Jadikan diri sendiri kuat dalam berpijak. Ketika kejadian menerjang, jadikan itu sebagai pemacu kehidupan. Yakinlah bahwa diri ini dapat berdiri dengan tegak dan tidak akan terjatuh hanya karena sebuah masalah.



Kegunaan dari pencarian teman yang positif, keluarga yang positif, aktifitas yang positif, asal bukan pacar yang positif adalah ketika diri kalian terjatuh, maka ada teman yang siap membantu, ada teman yang telah siap menolong. Kesalahan yang sering terjadi adalah kita sering lupa bahwa kita punya teman dan kita punya keluarga.



Semua kepasrahan selalu bermuara pada Sang Hakiki. Mau ditinggal pacar, mau dimusuhin se-erte karena ketauan nyolong belimbing tetangga, sampai kepada nilai ujian yang stuck, semua selalu kembali kepada Sang Hakiki, dialah tempat pelarian kita dan ternyata kitalah yang sering berlari dari Dia. Maka mulailah dari sekarang akur sama Tuhan, dan jadikan Dia sebagai penuntun. Karena bagaimanapun juga, ketenangan jiwa adalah yang paling dibutuhkan ketika #AkuRapopo melanda.

Akhir kata, salam damai dari penulis dan ingatlah, jadikan #AkuRapopo sebagai sebuah bentuk keikhlasan yang hadir dari nurani dan juga keikhlasan untuk move on.


Aiu Vodka – St. Clara

Kata Kunci : akurapopo, kepasrahan, move on

Expo Panggilan - "Panenan Berlimpah, Kog Pekerjanya Sedikit??? Call Me!!"

Minggu, 18 Mei 2014, ada yang berbeda di Gereja St.Arnoldus Janssen - Bekasi. Lahan TK Strada yang biasanya dipakai umat untuk memarkirkan mobil, hari itu dipenuhi dengan stand-stand berwana putih. Untuk apa stand-stand tersebut? Penasaran? Tetap baca paragraf selanjutnya yaaa.


Yap, bertepatan dengan Hari Misi Panggilan Sedunia, di Gereja St.Arnoldus diadakan Expo Panggilan. Lalu stand-stand yang sudah disebutkan di paragraf pertama tadi, tak lain dan tak bukan ialah untuk dipergunakan bagi para biarawan dan biarawati memperkenalkan tarekat/ordonya masing-masing. Tidak hanya Tarekat-Tarekat yang mengikuti Expo Panggilan kali ini, tetapi ada juga stand Periksa Kesehatan, stand yang menjual baju rohani, stand sekolah-sekolah seperti Marsudirini dan St.Monica, dan juga ada produk-produk umum seperti produk kecantikan dan Nutrigel. Untuk tarekat sendiri ada delapan ordo yang ikut berpartisipasi diantaranya SJ, CICM, FMA, SDB, OFM, OSF, OP dan SX.

Hari ini juga merupakan hari yang tepat bagi para biarawan dan biarawati untuk mempromosikan tarekatnya masing-masing. Bagi umat tersendiri, acara ini merupakan kegiatan yang menghibur dan semakin menambah pengetahuan tentang Gereja. Terlebih lagi bagi umat yang mempunyai anak, agar dapat memperkenalkan ataupun menumbuhkan panggilan dalam diri anak-anak mereka.

Selama kegiatan Expo Panggilan ini, banyak juga umat yang tak hanya sekedar bertanya tentang apa dan di mana tarekat-tarekat itu berada, tetapi banyak juga umat yang mengajak  frater ataupun suster untuk berfoto bersama. Tak hanya ada frater dan suster saja loh, tapi ada juga frater-frater dan suster-suster cilik. Mereka merupakan anak-anak paroki St.Arnoldus yang memakai jubah layaknya suster dan frater sungguhan. Bahkan dalam keadaan yang ramai seperti ini ada beberapa yang susah dibedakan mana yang frater  atau suster sungguhan dan mana yang bukan. 
            
Disamping stand-stand ordo ada juga panggung minimalis dengan spanduk bertuliskan “Panenan Berlimpah, Kog Pekerjanya Sedikit??? Call Me!!”. Yap, itu adalah tema Expo Panggilannya. Panggung ini juga dipergunakan oleh para biarawan dan biarawati untuk mempromosikan tarekatnya masing-masing. Ada yang bernyanyi, ada juga yang menari dan mengocok perut semua umat yang hadir, seperti yang dilakukan oleh frater-frater OFM.

Romo Nilo, OP dari Surabaya hadir sebagai Romo tamu atau bisa dibilang beliau adalah bintang tamu kali ini. Didampingi Romo Silvester Nong, SVD dari paroki St.Arnoldus, mereka berdua menjelaskan tentang krisis panggilan dan memberikan semangat panggilan bagi kita semua.

Acara Expo Panggilan hari ini berlangsung kurang lebih tiga jam dan diakhiri dengan foto bersama para frater, suster dan panitia. Tak lupa mereka juga bernyanyi bersama-sama. Panitia yang diwakilkan oleh Ibu Wahyuditomo selaku ketua mengungkapkan harapannya agar kaum muda bisa menjadi tulang punggung Gereja dan acara ini dapat membuat anak-anak tergerak hatinya untuk menjadi misionaris sejati. Juga diharapkan agar kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan setiap tahunnya untuk memperingati hari Misi Panggilan.

Martha & Yohana – St. Arnoldus Janssen

Kata Kunci : Expo Panggilan, Tarekat, Misi Panggilan Sedunia

Autis itu apa sih??

Halo teman-teman, apa kabar kalian semua?? Gw harap baik selalu yah…
Gw mau cerita-cerita nih tentang apa sih "Autis" itu?? Mungkin banyak dari kalian yang sudah tau, tapi ada juga yang masih belum tau.

Jadi Autis ini adalah Kelainan Perkembangan Sistem Saraf pada seseorang yang dialami sejak lahir ataupun saat masa balita. Ciri dari teman-teman kita yang mengalami Autis ini adalah, mereka mempunyai dunianya sendiri. Yang gw maksud "dunia sendiri" bukan seperti orang gila atau stress yang di pinggir jalan ya, tapi memang karena sistem saraf mereka terganggu.

Terkadang kita sendiri suka meremehkan atau melihat mereka aneh dengan gayanya. Tapi yang mau gw tekan-kan yaitu bahwa teman-teman kita yang terkena autis ini juga makluk ciptaan Tuhan, jadi janganlah kita sombong dan atau merasa diri kita lebih hebat.

Berikut ini ada beberapa gejala Autis yang harus diwaspadai dan perlu di tangani lebih lanjut. Poin-poin ini sudah diriset oleh National Institute of Child Health and Human Development (NICHD) di Amerika Serikat. Semoga hal-hal penting ini bisa bermanfaat bagi kita semua untuk menambah wawasan.

1.    Anak tidak bergumam hingga usia 12 bulan.
2.    Anak tidak memperlihatkan kemampuan gestural (menunjuk, dadah/melambai, menggenggam) hingga usia 12 bulan.
3.    Anak tidak mengucapkan sepatah kata pun hingga usia 16 bulan.
4.    Anak tidak mampu menggunakan dua kalimat secara spontan di usia 24 bulan.
5.    Anak kehilangan kemampuan berbahasa dan interaksi sosial pada usia tertentu.

Di Indonesia sendiri, ada komunitas yang dibentuk untuk menangani anak-anak Autis ini, yaitu Rumah Autis. Komunitas yang menjadi wadah untuk “teman-teman” bersifat khusus ini sampai sekarang sudah tersebar di area Bekasi, Depok, dan Karawang. Jadi kalau dari antara kalian ada yang tertarik menjadi volunteer atau sukarelawan, bisa bergabung di sana.

Hmmm.. kalian tau gak? Meskipun memiliki kekurangan, teman-teman kita ini juga ada yang berprestasi loh, bahkan sampai mendunia! Berikut nama dan prestasi mereka:

1. Matt Savage: Dia ini adalah Musisi Autistic Savant Amerika. Matt Savage di diagnosis dengan PDD (Pervasive Development Disorder Unspecified) pada usia 3 tahun.

2. Satoshi Tajiri: Dia ini adalah desainer video game Jepang dan dia jugalah yang menciptakan Pokemon. Meski di diagnosis dengan sindrom Asperger, Satoshi Tajiri telah tumbuh menjadi pengusaha Nintendo yang sangat kreatif, meski tampak tertutup dan eksentrik.

Naaahh, meskipun mereka tahu kalau mereka adalah penyandang autis, tapi mereka tidak menyerah, malah tetap semangat dengan kondisi mereka sekarang ini. Hebat banget kan? Jadi kita juga harus tetap semangat ya untuk menjalani setiap tantangan hidup kita :D


~~~~~~~~~~

Terakhir ada kisah sebuah keluarga di daerah pedalaman yang ternyata salah satu dari anaknya juga terkena autis. Karena mereka tidak tahu dan bingung akan apa yang terjadi dengan anaknya, keluarga ini kemudian pergi ke “DUKUN” . Tapi setelah anak itu di larikan ke dukun, bukannya tambah bener malah makin kacaauu dikasih ini itu *tepokjidat*.

Kesimpulan dari cerita ini yaitu, terimalah kekurangan dan kelebihan dari setiap orang, karena memang tidak ada manusia yang sempurna kecuali Tuhan. Dan jangan suka percaya dengan hal-hal yang berbau aneh, apalagi tidak percaya kepada Tuhan. Kita harus berpasrah, karena Tuhan tahu segala yang terbaik untuk kita semua, anak-anak kesayangan-Nya :)
Kukuh – St. Clara

Kata Kunci : autis, kelainan sistem saraf

Aku Galau

Bukan rahasia umum kalau kita sering bergalau ria, apalagi anak muda macem kita gini, ah galau sudah menjadi bagian dari keseharian. Mau makan galau, mau mandi galau, punya pacar galau, gak punya pacar apalagi. Mau ujian galau, apalagi yang mau skripsi kayak gue *jadi curhat.

Oke mari sejenak kita tinggalkan kegalauan kita dan berkaca pada sebuah cermin utuh, lalu mendaraskan pertanyaan pertanyaan ini pada diri kita sendiri layaknya ketika kita sedang Rosario, tapi gue ingetin jangan sampe ketiduran.

“Kenapa gue galau?”
“Karena apa gue galau?”
“Haruskah gue galau?”
“Sampai kapan gue galau?”

Galau itu apa sih? Mungkin ada anak kelewat gahol yang kurang ngeh sama yang namanya Galau, yang sebenernya udah masuk kedalam KBBI EYD. Jadi galau itu adalah : ga-lau a, ber-ga-lau a, sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak karuan (pikiran). Intinya Galau adalah sibuk beramai-ramai sambil ngacau, yang kalau diukur masih jauh dari gila tapi mendekati kurang waras (lalu apa bedanya?) kemudian gue jadi galau lagi.

Kalau mau gue lukiskan biar lebih intens sih, galau itu adalah sebuah perasaan gundah gulana kayak ditinggal nyokap bokap keluar kota tapi lupa ninggalin uang plus kunci rumahnya dibawa, atau kayak di-PHP-in selama setahun tapi dia jadiannya sama siapa, atau kayak udah pedekate-an ternyata cuman dianggep kakak. Ah sudahlah, hidup memang tidak seindah badan Siwon SuJu.

Dalam kehidupan memang Galau sangat diperlukan sebagai bahan pertimbangan dan sebagai wujud mematangkan keputusan, sebagai dasar dan pondasi kuat untuk menentukan arah tujuan yang mau diambil. Ketika kita galau atau dalam bahasa warasnya adalah kebimbangan, kita akan dihadapkan kepada pilihan-pilihan yang pastinya akan membuat kita lebih jauh berfikir kedepan. Menganalisis permasalahan tersebut akan berdampak menjadi apa dan tentunya langkah pengambilan keputusan ini akan menjadi tanggung jawab kita. Memang kegalauan juga adalah sebuah bentuk ketakutan terhadap langkah yang akan diambil, apakah sesuai ekspektasi atau tidak, benar atau salah, bimbang dan gak percaya diri pada keputusan yang sudah dipilih, terlebih bila ternyata keputusan itu salah.

Ingat Gaes~
Bagaimanapun keputusan kita, orang lain pun akan merasakan.

Yang jadi tonggak permasalahannya sekarang adalah bagaimana kalian menempatkan ke-Galau-an itu, apakah tepat meletakkannya? Apakah sudah sesuai dengan porsi kehidupan kalian? Apakah pada akhirnya sudah menemukan solusinya? Jangan sampai kegalauan itu akhirnya merayap menjadi sebuah kebiasaan yang sulit dihilangkan atau menjadi sebuah euphoria bagi kalian hingga jadi berlarut-larut didalamnya.

Udah gue katakan tadi bahwa Galau adalah sebagian dari iman (para anak muda), tapi bukan berarti seenaknya kalian terseret dan lupa pada tujuan kegalauan, yaitu..

Menemukan Jawaban

Yap, jangan lupakan fokus utama dari setiap kegalauan yang kalian rasakan. Karena itu gue sisipin beberapa tips untuk mengusir kegalauan yang sudah terseret jauh dalam kehidupan kalian :
1.Stop nyalahin diri sendiri kalau memang keputusan yang diambil ternyata tidak tepat sasaran.
2.Hadapi dengan senyuman, berfikir positif, dan tenang dalam menyelesaikannya.
3.Coba untuk selalu merasa beruntung meski baru ketiban pohon tetangga.
4.Lakukan kegiatan positif kayak ngebayangin gue gitu.
5.Dengerin lagu-lagu yang penuh semangat, mungkin bisa ke soundcloud gue.
6.Kumpul bareng keluarga, temen atau kerabat. Asal jangan kumpul sama mantan.
7.Hadapi semua yang akan terjadi, bukannya lari, karena lari itu sama kayak pribadi yang kalah dan merusak dari segi mental.
8.Perbanyak ngobrol sama Tuhan, syukur-syukur ntar dijawab sama Tuhan.

Well, gak galau gak gahol, tapi bukan berarti sebagai pribadi muda harus ngegalau terus-terusan. Banci aja gak pernah patah arang dikejar-kejar Kamtib, masa kita yang orang muda, Katolik lagi bisa jatuh sama kegalauan?
Sstt.. terakhir. Galau sangat indah pada tempatnya :)

Aiu Vodka – St. Clara

Kata Kunci : galau, menemukan jawaban, tujuan hidup

Rabu, 14 Mei 2014

Yohanes Paulus II akan jadi ‘Santo Pelindung Besar’ Hari Kaum Muda se-Dunia

Sebelum berdoa Angelus di akhir Misa Minggu Palma di Lapangan Santo Petrus, Paus Fransiskus memberikan sambutan dan salam khusus kepada umat beriman.


Pertama-tama, Bapa Suci menyalami 250 delegasi yang mengikuti pertemuan berkaitan dengan Hari Kaum Muda se-Dunia (World Youth Days, WYD), yang terdiri dari uskup, imam, kaum religius dan awam. Pertemuan itu dilaksanakan oleh Dewan Kepausan untuk Kaum Awam.

Paus mengatakan, seperti dilaporkan oleh DCL dari Zenit.org tanggal 14 April 2014, bahwa dalam pertemuan itu persiapan pertemuan dunia berikut dimulai. WYD berikut akan berlangsung di Krakow, Polandia, bulan Juni 2016 dan akan mengambil tema “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan” (Mat 5,7).

Paus Fransiskus menjelaskan, “Sebentar lagi kaum muda Brasil akan menyerahkan Salib WYD kepada kaum muda dari Polandia. 30 tahun yang lalu Beato Yohanes Paulus II menyerahkan salib itu kepada kaum muda. Dia meminta mereka untuk membawanya di seluruh dunia sebagai tanda kasih Kristus bagi umat manusia.”

Tanggal 27 April 2014, Paus Yohanes Paulus II bersama Paus Yohanes XXIII akan dikanonisasi menjadi orang kudus.

Paus Fransiskus mengatakan, “Yohanes Paulus II, yang memulai WYD, akan menjadi santo pelindung besar (great patron saint) WYD. Dalam persekutuan para kudus dia akan terus menjadi seorang ayah dan sahabat kaum muda di dunia.”

Paus lalu meminta semua beriman untuk berdoa kepada Tuhan. “Marilah kita memohon kepada Tuhan agar Salib itu, bersama dengan gambar Maria ‘Salus Populi Romani’ (keselamatan umat Roma) menjadi tanda harapan bagi semua orang dan memperlihatkan kepada dunia kasih Kristus yang tak terkalahkan,” kata Paus.

Sesaat kemudian, kaum muda dari Brasil menyerahkan salib itu kepada kaum muda dari Polandia.

Uskup Roma selanjutnya menyalami semua orang Roma dan para peziarah yang hadir. Secara khusus, Paus menyalami orang-orang yang datang dari Rio di Janeiro, Brasil, dan dari Krakow, Polandia, bersama dengan uskup agung-uskup agung dari kedua kota itu.

Paus Fransiskus mengatakan, “Dalam konteks ini, dengan sukacita saya mengumumkan bahwa, jika Tuhan berkenan, tanggal 15 Agustus di Daejeon, Republik Korea, saya akan bertemu dengan kaum muda dari Asia dalam pertemuan akbar benua mereka.”
Bapa Suci mendorong umat beriman untuk berpaling kepada Maria, sehingga dia bisa “membantu kita selalu untuk mengikuti teladan Yesus dengan iman.” (pcp)

Sumber : http://www.penaindonesia.org/2014/yohanes-paulus-ii-akan-jadi-santo-pelindung-besar-hari-kaum-muda-se-dunia/

Kata Kunci : Yohanes Paulus II, kaum muda dunia, OMK

Selasa, 13 Mei 2014

Paskah Anak-anak BIA dan BIR Paroki Santa Clara

Paskah merupakan hari dimana Kristus menang atas maut. Di Vodka bulan lalu saya sempat menulis artikel tentang perayaan paskah seluruh dunia. Tidak jauh dari tulisan saya bulan lalu saya mencoba untuk terjun langsung meliput misa pesta perayaan Paskah BIA dan BIR Paroki Santa Clara yang di selenggarakan tanggal 27 April 2014 yang lalu.

Misa pesta perayaan Paskah berlangsung sangat ramai dan dipadati dengan anak-anak. Dimana ada anak-anak disitu ada keceriaan yang luar biasa, tidak heran kakak-kakak panitia kewalahan untuk mengaturnya. Untuk tim panitia disertai dengan bapak/ibu Pembina sekolah minggu dan bekerjasama dengan OMK Santa Clara.

Misa di pimpin oleh pastor Hugo. Sebelum pastor memulai khotbahnya, pastor mencoba untuk menenangkan sejenak para BIA dan BIR agar bisa menyimak dan memahami apa itu arti kebangkitan Paskah sebenarnya. Kebetulan persis didepan altar ada seorang anak perempuan yang duduk dengan khusuk ingin berkonsentrasi penuh mendengar khotbah sampai-sampai pastor mencoba menenangkan seluruh anak-anak dan memberi contoh agar seluruh anak-anak BIA dan BIR mencoba meniru sedikit sikap yang dilakukan anak perempuan itu. ‘Namun namanya anak-anak seperti itulah mereka selalu ceria dan aktif jadi memang agak sulit membuat mereka semua diam’  ujar pastor di akhir pengunjung misa.


Kelompok paduan suara yang seluruh anggotanya anak-anak, bernyanyi dengan semangat dan pastor pun ikut turun ke tempat paduan suara mencoba membuat suasana lebih semangat lagi. Sungguh menurut saya berbagi kecerian dan bisa bergembira bersama anak-anak itu, kegantengan dan kecantikannya meningkat 80% ya kalo di hitung-hitung dengan rumus matematika jawabannya tak terhingga dan kalau dinilai dari ilmu psikolog ‘obat stress itu ya dengan tertawa’ dan menurut om-om Warkop DKI (Dono, Kasino, Indro) ‘tertawalah sebelum tertawa itu dilarang’.

Acara misa paskah BIR dan BIA ini diramaikan dengan beberapa tarian seperti tarian pembuka dan tarian persembahan. Di tarian persembahan ada beberapa anak yang membawa segala persembahan hasil panen, hasil usaha dll mereka semua sangat lucu-lucu ketika membawa persembahan.

Sangat disayangkan jika ada beberapa anak yang tidak bisa ikut mengambil bagian untuk mengikuti perayaan misa paskah anak karena sibuk jalan-jalan ke mall atau menonton sinetron di televisi. Karena di penghujung acara semua anak-anak yang hadir mendapat snack dari kakak-kakak panitia.

Terima kasih bapak/ibu panitia dan kakak-kakak panitia, tanpa kalian pesta Paskah sebenarnya tidak akan terjadi di dalam diri anak-anak BIA dan BIR. Keep Spirit…

Nino Vodka - Sta. Clara



Kata Kunci : Perayaan Paskah, BIR, BIA, anak-anak

Senin, 12 Mei 2014

“”Nongkrong??“”


Kalau dilihat dari presentasi 10 sampai 100, kebanyakan orang nggak mau nongkrong sendiri; dan ketika ditanya ke beberapa orang, alasannya sama,

>> "SUKA BINGUNG MAU NGAPAIN".....

Hahaha, bener juga sih, mungkin hal-hal semacam itu cuma ada dalam pemikiran orang-orang yang belum punya pacar, alias jomblo :3

Tapi jangan sedih! Kali ini gue punya beberapa jurus buat mengakali rasa sepi ketika kalian nongkrong sendiri. Jadi baca baik-baik yah, barangkali kalian bisa coba. Hehehe :))

1. Yang Pertama adalah: Cari tempat yang cozy.
Contohnya, ada makanan yang enak atau enggak di tempat yang lagi HITZ pada saat itu.. Tapi sih yang paling umum, tamu yang datang ke tempat itu ganteng-ganteng atau cantik-cantik.. Bener kan gue?? barangkali ada yang nyantol satu kaaann :D hoho

2. Yang Kedua adalah: Cari tempat dengan kualitas Wi-Fi yang oke.
Kalo masalah ini pasti kalian suka kan?? Sambil ngerjain tugas, duduk berjam-jam, tapi jajan-nya dikit :P ahahahaha, ini buat yang pelajar.. Tapi selain kecepatan dari WiFi atau jaringan internetnya, kalian jangan egois ya buat share stopkontak. Ini bad habit banget! :( Kalaupun kalian mau berlama-lama disana, sebaiknya kalian siapkan colokan bercabang sendiri, misalnya bawa colokan sendiri dari rumah.

3. Yang Ketiga adalah: Cari tempat yang punya story life Kaolin.
Yah kayak flashback gitu sama mantan atau sama yang lain.. Biasanya kalau tempat itu sudah jadi tempat yang berkesan, pasti kalian betah :)

Mungkin cuma itu tips-tips sederhana dari gue, mudah-mudahan bermanfaat :) kalau enggak yaaa semoga bisa jadi bahan hiburan deh buat kalian :D Tapi pada umumnya, kalau anak muda nongkrong itu biasanya cuma untuk sekedar temu kangen sama temen, atau ajang curhat. Tapi yang paling sering itu ya ajang bergosip-ria!! Hehe..

Bener atau enggaknya kalian yang jawab sendiri aja. Tapi gue mau kasih saran nih, kenapa kalian gak nongkrong buat membahas sesuatu yang bermanfaat, atau bikin suatu proyek masa depan gitu misalnya :D Masalah proyek itu jalan atau enggak, urusan belakangan; tapi intinya, kesempatan ini bisa kalian manfaatin untuk saling memberi masukan satu sama lain loh :)

Memang sih, kalau kita lagi nongkrong sama temen-temen, trus di tambah suasana tempatnya yang asik dan cozy, kita bakal lupa dengan masalah yang kita hadapi di kampus atau di sekolah, atau malah kita bisa nambah teman baru. Yaaah syukur-syukur bisa dapet gebetan baru. Hehehe :D Tapi biasanya saking asiknya, kita bisa lupa banget sama waktu dan keadaan sekitar. Ahaha, gak ada abisnya deh pokoknya kalo udah ngumpul. Tetep inget diri plus inget waktu ya!
Kukuh - St. Klara

Kata Kunci : nongkrong, gaya hidup, manfaat

OMK dan Rosario


Hai OMK-ers! Kita udah masuk bulan Mei nih, yang rajin doa Rosario tunjuk tangaaaann :D yang belum, jangan berkecil hati. Semua ada saatnya~

Hampir semua orang Katolik tahu kalo bulan Mei dan Oktober dikhususkan untuk berdevosi pada Bunda Maria, tak sedikit pula dari kita atau orang tua kita yang rajin mendoakan devosi ini, bahkan berkunjung ke Gua – Gua Maria untuk melakukan Ziarah Iman. Penjelasan lebih dalam mengenai Bulan Penuh Rahmat ini pun tak sulit kita temukan melalui media – media informasi seperti buku ataupun internet.Tapi yang akan kita pertanyakan kali ini, bagaimana sebenarnya kita memaknai doa Rosario sebagai orang yang beriman Katolik?


Di zaman modern ini, sering kita lihat orang – orang muda memakai kalung atau gelang Rosario, atau mobil – mobil yang di kaca spion tengahnya tergantung sebuah Rosario. Dalam beberapa acara seperti syukur atas ulang tahun, penerimaan Sakramen Ekaristi (Komuni Pertama) atau Sakramen Penguatan (Krisma), bahkan saat acara peringatan arwah anggota keluarga yang sudah dipanggil Tuhan, Rosario dijadikan sebagai tanda terima kasih. Namun jika dilihat dari presentase kehadiran umat dalam doa Rosario di lingkungan atau wilayah, tak banyak umat, terutama Orang Muda Katolik (OMK) ikut serta. Entah karena doa yang berlangsung sekitar 15-30 menit ini mengundang rasa kantuk, atau pengulangan doa Salam Maria yang membuat bosan.

Apakah kita hanya bangga dengan adanya kalung atau gelang Rosario yang terpakai di tubuh dan tergantung di dinding rumah atau kamar kita? Atau bahkan bangga dengan banyaknya koleksi, macam warna, atau bentuk dari rangkaian Rosario yang kita miliki?

Ketika ditanya, beberapa orang muda mengatakan “gak ada temennya, kebanyakan bapak – bapak sama ibu – ibu”, atau “lagi banyak tugas/kerjaan nih”. Kalimat - kalimat tersebut pun muncul sebagai jawaban. Entah apa alasan sebenarnya mengapa para OMK enggan untuk ikut berpartisipasi dalam doa Rosario bersama. Namun apapun alasannya, kita sebagai seorang yang beriman Katolik hendaknya memiliki keinginan yang sungguh dari dalam hati untuk mengungkapkan rasa terima kasih kita kepada Bunda Penuh Kasih ini.

Untuk kita yang sudah sering mendaraskan doa Rosario, terkadang rasa malas menjadi hambatan. Entah tertidur saat berdoa, atau lebih memilih tidak berdoa karena tidak punya banyak waktu luang. Tapi kiranya jangan sampai niat baik ini mengurungkan rasa syukur terhadap penyertaan Sang Bunda bagi kita, anak – anak yang dikasihi Tuhan. Sebagai orang muda, biarlah semangat berdevosi ini mendorong kita untuk tetap tekun berdoa dan bahkan mengajak teman – teman seiman lainnya untuk bersama – sama mengungkapkan penghormatan kita kepada Bunda Penolong ini. Kita bisa mulai dengan mengumpulkan beberapa teman untuk berdoa bersama di Gua Maria Gereja atau dirumah salah seorang teman, bahkan pergi ziarah dan berdoa Rosario bersama di Gua Maria. Tak harus pergi ke tempat yang jauh, kita bisa berkeliling ke Gereja – Gereja Paroki lain yang ada di sekitar Gereja kita, sekaligus menikmati keindahan arsitektur Gereja Katolik yang pasti akan berbeda dan punya ciri khas masing – masing di setiap tempat. Melalui kunjungan tersebut kita juga bisa bertemu dengan teman – teman OMK lainnya dan menambah luas pertemanan kita, agar tak lagi hanya terpaku di wilayah atau rumah kita sendiri.

Tanpa sadar, Bunda Maria pun juga turut serta menemani kita dalam setiap aktifitas. Sifat keibuan, kesabaran, ketekunan, dan keteguhan iman Bunda Maria dalam menghadapi setiap tantangan hidup hendaknya menjadi teladan bagi kita untuk tetap kuat melalui hari – hari yang seringkali terasa berat untuk dijalani. Kita hendaknya selalu percaya bahwa Tuhan telah menyiapkan rencana terbaik-Nya bagi kita, asalkan kita yakin dan mau berusaha untuk memahami dan belajar dari setiap pengalaman hidup. Bunda Maria pun akan senantiasa mendoakan dan mendampingi kita untuk meraih masa depan yang lebih baik bersama Tuhan.

Yesi - St. Albertus Agung

Kata Kunci : Rosario, doa, Bunda Maria, OMK

7 PANDUAN MEMBELI KAMERA DSLR untuk PEMULA

Trend fotografi saat ini semakin meluas, demikian pula pilihan jenis kamera digital semakin banyak. Bagi yang senang berburu foto dengan hasil maksimal, jenis kamera digital DSLR cocok digunakan.

Membeli kamera DSLR (Digital Single Lens Reflect) perlu pertimbangan jeli, khususnya untuk pemula yang memiliki budget terbatas. Karena kamera pertama yang dimiliki akan menentukan pilihan asesoris selanjutnya. 


Berikut kami ulas panduan untuk memilih DSLR yang cocok untuk kebutuhan.

1. Kebutuhan dan Budget
Membeli kamera DSLR sesuai dengan kebutuhan adalah hal yang bijak. Jangan memaksakan diri mebeli yang canggih fiturnya padahal kita tidak membutuhkan fitur tersebut untuk keseharian. Untuk pemula disarankan untuk mencari dengan budget tidak terlalu mahal. Agar kelak jika sudah mahir baru mencari yang lebih handal.

2. Sensor
Perhatikan Ukuran sensor yang digunakan untuk menangkap gambar. Walaupun banyak sekali variasi ukuran, umumnya terbagi dalam 3 kategori, yaitu FullFrame, APS-C dan Four-Thirds. 
Kamera DSLR full frame adalah semua kamera DSLR yang menggunakan ukuran sensor yang sama dengan ukuran film analog. Jadi apa yang dilihat di viewfinder, itulah hasil fotonya. Tanpa ada yang dikurangi atau istilah fotografinya di "crop".
Kamera sensor APS-C memiliki ukuran sensor lebih kecil. Konswekuensinya ada bagian foto yang hilang atau di crop. Keuntungannya harga menjadi lebih murah dan body lebih ringan. 
Yang ke tiga kamera sensor Four-Thirds. Jenis ini yang sedang menjadi trend saat ini. Dengan ukuran sensor lebih kecil dari APS-C, bodynya menjadi lebih kecil pula dan tentu lebih ringan dan mudah dibawa kemana-mana tanpa banyak mengurangi kualitas gambar yang dihasilkan.

Contoh kamera full frame: Canon 5D mark III, Nikon D600, Nikon D700, Nikon D800, Nikon D4, Sony A99.
Contoh kamera crop sensor APS-C : Canon 600D/650D/60D/7D, Nikon D3000/D3200/D90/D7000, Sony A390, Sony SLT A37/A57.
Contoh kamera Four-Thirds : Canon EOS-M, Fuji XE-1, Nikon J1/V1, Olympus EPL/EPM/EP, Panasonic GF, Sony NEX.

3. Fitur 
Resolusi Megapixel
Apabila berencana ingin mencetak foto dalam ukuran besar, sebaiknya membeli kamera dengan resolusi besar sehingga hasil cetakan foto juga bisa maksimal sesuai yang diinginkan.
Sebagai gambaran kamera dengan 4 MP bisa menghasilkan cetakan yang bagus ukuran 10R (seperti ukuran sampul majalah).
Nah kalau hanya sekedar ingin foto-foto dan share ke dunia maya, Megapixel besar tidak terlalu dibutuhkan.

4. ISO
Fitur lainnya pada kamera DSLR yang mungkin perlu diperhatikan adalah pengaturan ISO untuk memotret di tempat gelap. ISO ini berkaitan dengan tingkat sensitifitas sensor pada kamera terhadap cahaya. Semakin besar nilai pada settingan di kamera maka semakin sensitif dan besar cahaya yang didapatkan. 

5. Speed/Kecepatan  
Kamera DSLR pemula memiliki kecepatan yang lebih baik daripada kamera saku mahal. Kecepatan diperlukan apabila sering memotret objek bergerak misalnya mobil yang sedang melaju atau menonton konser musik.

6. Image Stabilization/Anti Getar
Hal lain yg perlu diperhatikan memilih kamera DSLR adalah antishake systems. Karena gambar yang diambil pada pencahayaan kurang ataupun diambil dari jarak jauh akan rawan menjadi buram (blur) karena gerakan tangan atau kamera yang tidak disengaja. Image Stabilization ini dirancang untuk menghindari hal ini.

7. Ukuran dan Model
Ukuran kamera DSLR memang besar dan tidak seperti kamera digital biasa. Namun ada pula beberapa kamera DSLR yang ringan dan bisa dibawa kemana-mana saat bepergian. Bahkan seperti diulas di atas, jenis kamera Four-Thirds nyaman dibawa kemana-mana dengan bentuk kecil.


Masih bingung ?

Langsung saja pilih DSLR murah  tahun 2014 :
CANON    1100d + 18-55is     Rp4,275,000
NIKON    D3100 + lens 18-55 VR    Rp4.750,000
SONY    SLT A58 + lens 18-55mm + 8g + tas + batt cad    Rp5,325,000
NIKON    D3200 + lens 18-55 VR     Rp4.995,000
CANON    600d + 18-55mm IS + 8g    Rp5,295,000

Pilihan kamera Four-Thirds / Mirrorless :
CANON    EOS-M + EF-M 18-55mm f/3.5-5.6 IS STM    Rp4.650,000
PANASONIC    GF6 + lens 14-42mm + 8g + tas    Rp5,825,000
OLYMPUS    EPL 5 + 14-42mm     Rp6,195,000
PENTAX    Q10 + 5-15mm + 8GB    Rp3,450,000
SAMSUNG    NX 1000 + Lens 20-50mm     Rp4,900,000
SONY    Alpha 3000 + 18-55mm    Rp4,395,000

Selamat hunting kamera!

Sumber : http://daldigital.blogspot.com/2014/01/7-panduan-membeli-kamera-dslr-untuk.html

Kata Kunci : Kamera DSLR, fotografi pemula, harga, fitur